Jumat, 24 September 2010

Jangan Berlebih-lebihan & Melampaui Batas

Seorang yang imannya berkualitas selalu memegang komitmen  bahwa rahmat Allah bukan monopoli atau milik seseorang, tetapi untuk seluruh  alam semesta.Bahkan sebagian dari harta pemberian Allah  yang Anda miliki adalah hak orang lain yang harus ditunaikan . Oleh karena itu tidak dibenarkan kalau orang hidup berlebih-lebihan, sehingga melampaui batas. Perbuatan menumpuk harta kekayaan, padahal bagian besar yang  lain dalam kemiskinan dan
kelaparan adalah sangat tidak etis dan bertentangan dengan prinsip dasar al Islam rahmat untuk seluruh alam semesta , rahmatan lil ‘alamin.
 Allah telah memperingatkan kepada manusia agar tidak hidup bermegah-megah, menjalani kehidupan  dengan kemewahan sampai masuk kedalam kubur. Silahkan dicermati peringatan Allah itu. Wanti-wanti itu  diulangi sampai tiga kali   seperti fiman-Nya dalam  QS., at Takatsur (3), (4) dan (5) : “ Jangan begitu !” Dan pada ayat  terakhir (8),  Allah menegaskan bahwa :
“ Kamu pasti diminta pertanggung jawaban  atas kemewahan yang telah kamu nikmati itu”
Jangan dikira kalau kelak Anda bebas dari tanggung jawab, selanjutnya  apabila
tanggung jawab itu tidak memenuhi ketentuan ,  buku catatan dan rekaman perbuatan itu diberikan dari sebelah kiri, niscaya Anda akan menerima sangsi yang berupa siksa neraka yang berat.
 Dalam firman-Nya pada  QS.an Nahl (117), Allah juga ditekankan bahwa kesukaan sedikit di dunia, untuk mereka siksa yang pedih, sangsinya sama dengan  orang yang suka berdusta .
          Allah juga mengingatkan  kepada kita, agar tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha (81) yang lafalnya sebagai berikut :
          Makanlah rejeki yang baik yang Kami berikan kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas, nanti kamu ditimpa kemarahan-Ku Barang siapa yang ditimpa kemarahan-Ku , niscaya jatuhlah  ia kedalam neraka” (QS.Thaha 81).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar